• Pages

      tutorial menyimpan web secara offline

      kali ini saya coba posting tutorial tentang bagaimana cara menyimpan web secara offline menggunakan software HTTrack Website Copier...

      1. download terlebih dahulu program HTTrack di sini
      2. instal HTTrackyang telah Anda download.
      3. jika sudah selesai menginstal, buka program tersebut
      4. buat project baru dengan cara klik file-new project atau juga bisa dengan cara Ctrl+N
      5. kemudian klik next
      6. kemudian isi nama project pada Project Name
      7. pilih lokasi penyimpanan project pada kolom Base Path
      9. pada kolom action pilih Download web site (s)
      8. isikan alamat website yang ingin disimpan
      9. klik next
      10. centang kolom Disconnect when finished
      11. klik finish
      12. tunggu hingga selesai


      ABU ROBOCON

      Robocon adalah sebuah pertandingan robot yang diselenggarakan tiap tahun, yang diikuti mahasiswa seAsia-Pasifik. Pertandingan ini dimulai untuk pertama kalinya pada tahun 2002 dan selenggarakan oleh Asia-Pasific Broadcasting Union. Pada kompetisi ini robot bersaing untuk melaksanakan tugas sesuai dengan tema yang ada pada waktu itu. Kontes ini bertujuan untuk menciptakan persahabatan di kalangan anak muda dengan minat yang sama yang akan memimpin negara mereka pada abad ke 21, serta membantu teknologi penyiaran di wilayah tersebut. Acara ini disiarkan di banyak negara melalui penyiaran anggota ABU.
      Setiap tahun kompetisi memiliki topik yang berbeda, tetapi umumnya tiga atau lebih robot harus digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan tema yang ada pada tahun tersebut. Robot yang terbaik biasanya berat badan lebih dari 10kg dan rentang dalam satu meter persegi luas. Untuk membangun robot, kontestan, yang dibatasi untuk menjadi mahasiswa, harus memiliki pengetahuan yang kaya dalam pemrograman, desain mekanik dan desain sirkuit elektronik.
      Berikut adalah penyelenggara ABU ROBOCON dari tahun ke tahun:
      2002 : Tokyo, Jepang dengan tema "Reach for the Top of Mt. Fuji"
      2003 : Bangkok, Thailand dengan tema "Takraw Space Conqueror"
      2004 : Seoul, Korea Selatan dengan tema "Reunion of Separated Lovers, Gyeonwoo & Jiknyeo"
      2005 : Beijing, China dengan tema "Climb on the Great Wall Light the Holy Fire"
      2006 : Kuala Lumpur, Malaysia dengan tema "Building the World’s Tallest Twin Tower"
      2007 : Hanoi, Vietnam dengan tema "Halong Bay Discovery"
      2008 : Pune, India dengan tema "Govinda"
      2009 : Tokyo, Jepang dengan tema "Travel Together for the Victory Drums"
      2010 : Kairo, Mesir dengan tema "Robo-Pharaohs built pyramids"
      2011 : Bangkok, Thailand dengan tema "Loy Krathong, Lighting Happiness with friendship"
      2012 : Hongkong, PRC dengan tema "Peng On Dai Gat (In pursuit of peace and prosperity)"
      2013 : Danang, Vietnam dengan tema "The Green Planet"
      2014 : India


      PRINSIP KERJA LINE FOLLOWER

      Prinsip Kerja Line Follower Analog

      Line Follower Analog merupakan susunan dari beberapa rangkaian pembentuk sistem kerja Line Folower Analog itu sendiri. Sistem Kerja tersebut dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sensor garis, komparator, dan pengendali (driver) motor DC.
      A. Prinsip Kerja Sensor
      Sensor yang digunakan terdiri dari photo dioda. Sensor ini nilai resistansinya akan berkurang bila terkena cahaya dan bekerja pada kondisi riverse bias. Untuk sensor cahayanya digunakan LED Superbright, komponen ini mempunyai cahaya yang sangat terang, sehingga cukup untuk mensuplai cahaya ke photo dioda.

      Jika photo dioda tidak terkena cahaya, maka nilai resistansinya akan besar atau dapat diasumsikan menjadi tak hingga. Sehingga arus yang mengalir pada komparator sangat kecil atau dapat diasumsikan berlogika 0.
      Jika photo dioda terkena cahaya, maka photo dioda akan bersifat sebagai sumber tegangan dan nilai resistansinya akan menjadi kecil, sehingga akan ada arus yang mengalir ke komparator atau berlogika 1.

      B. Prinsip Kerja Komparator
      Komparator dalam rangkaian Line Folower adalah rangkaian pembanding antara input yang masuk dari rangkaian sensor dengan input dari rangkaian pembagi tegangan yang menggunakan Variable Resistor. Prinsip Kerja Komparator dapat dibaca pada artikel Komparator.

      C. Prinsip Kerja Pengendali Motor
      Pengendali motor ini digunakan untuk mengaktifkan motor DC yang digunakan. Sehingga output yang berasal dari komparator kemudian akan mengaktifkan rangkaian driver motor. Driver motor ini dapat membuat motor berputar ke arah kanan dan ke arah kiri atau ke arah depan dan ke arah belakang sesuai input yang betasal dari komparator. Untuk lebih jelasnya mengenai prinsip kerja driver motor ini dapat dibaca pada artikel Driver Motor DC.



      Jadi, skema rangkaian Line Follower Analog secara keseluruhan dapat dilihat seperti pada gambar berikut

      KONTES ROBOT KRI-KRSI-KRSBI-KRPAI REGIONAL 4 2013


      Pagelaran Kontest Robot Indonesia 2013 Regional 4 telah usai dan ditutup secara resmi, dan menghasilkan juara-juara yang akan dikirim pada KRI-KRSI-KRSBI-KRPAI tingkat nasional di Bandung.
      Berikut hasil pada juara untuk masing-masing katagori:

      KRI :
      Juara 1 : ERSION (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya)
      Juara 2 : RI-VET (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)
      Juara 3 : MIRACKE-SWC 8 (STMIK Surabaya)
      Juara Harapan : NEW RENGGANIS (Universitas Negeri Surabaya)
      Strategi Terbaik : ERSION (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya)
      Desain Terbaik : RI-VET (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)

      KPAI BERODA :
      Juara 1 : ARUS-XII (Universitas dr. Soetomo)
      Juara 2 : EFFIRO (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya)
      Juara 3 : Al-Jazari (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)
      Desain Terbaik : DEWO 2.2 (Universitas Negeri Surabaya)
      Algoritma Terbaik : SAKERA (Universitas Trunojoyo)

      KRPAI BERKAKI:
      Juara 1 : EILERO (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya)
      Juara 2 : ULIL ALBAB (Politeknik Negeri Malang)
      Desain Terbaik : CHILD13SH (Universitas Muhammadiyah Malang)
      Algoritma Terbaik : EILERO (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya)

      KRSBI :
      Juara 1 : EROS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya)
      Juara 2 : ICHIRO (Institut Teknologi Speuluh Nopember)
      Juara 3 : OCEANOID (Universitas Hang Tuah)
      Juara Harapan: Universitas Bhayangkara Surabaya
      Desain Terbaik : EROS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya)

      KRSI :
      Juara 1 : ERISA (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya)
      Juara 2 : IBRAHIM (Universitas Brawijaya)
      Desain Terbaik : ERISA (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya)

      mohon maaf jika ada kesalahan dalam pengetikan.

      Rendahnya Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa

      artikel ini saya buat untuk memenuhi tugas kuliah saya tentang Rendahnya Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa

      Dalam menempuh kehidupan di perguruan tinggi, mahasiswa tidak pernah lepas dari kegiatan membaca dan menulis. Kedua hal tersebut sangat erat kaitannya dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kedua hal tersebut dimaksudkan untuk menambah wawasan mahasiswa dan juga untuk menambah referensi untuk tugas yang sedang dikerjakan. Dengan melakukan aktivitas menulis dan membaca, diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk memahami hal-hal yang dibacanya untuk diaplikasikan dalam kehidupan baik di lingkungan kampus maupun di lingkungan masyarakat. Untuk dapat melakukan aktivitas menulis, mahasiswa dituntut untuk mempunyai kebiasaan membaca.
      Namun minat membaca mahasiswa terlihat mulai menurun. Mereka lebih suka melakukan kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat bagi dirinya. Mereka menghabiskan waktu luangnya untuk tertawa lepas bersama kelompoknya. Rendahnya minat membaca ini tentu berpengaruh terhadap minat menulisnya. Karena untuk melakukan aktivitas menulis mahasiswa membutuhkan berbagai literatur untuk dibaca. Jadi mahasiswa akan mengalami kesulitan menulis jika mereka tidak memiliki ketekunan dalam membaca.
      Sebagai mahasiswa dituntut untuk menghasilkan sebuah karya tulis seperti menulis laporan praktikum, penelitian, karya ilmiah, dan tentunya juga skripsi atau tugas akhir. Dengan demikian mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan menulis yang baik untuk menunjang keberhasilannya di perguruan tinggi. Misalnya dosen yang mengajarkan mata kuliah A memberikan tugas kepada mahasiswa untuk membuat makalah. Maka mahasiswa tersebut dituntut untuk membuat makalah yang baik, sistematis, dan mudah dimengerti. Hal-hal tersebut bertujuan agar dosen dapat memahami apa yang dimaksudkan mahasiswa tersebut pada makalahnya itu. Dengan makalah yang baik, sistematis, dan mudah dipahami, maka makalah tersebut akan mendapat nilai yang positif dari dosen tersebut. Dan tidak hanya dosen mata kuliah A saja yang menugaskan untuk melakukan aktivitas menulis, namun juga dosen-dosen mata kuliah yang lain. Banyaknya tugas tersebut akan membuat mahasiswa harus sesering mungkin untuk membuka literatur yang sesuai dengan tugasnya. Jadi ketekunan membaca dan kemampuan mencurahkan pikiran dalam bentuk menulis berbanding lurus dengan prestasi yang akan diraihnya dalam kehidupan di perguruan tinggi.
      Selain untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen, aktivitas menulis juga dibutuhkan dalam perlombaan penulisan karya ilmiah. Perlombaan karya ilmiah juga menuntut mahasiswa untuk memiliki ketekunan dalam membaca dan memiliki kemampuan untuk mencurahkan ide yang ada di pikirannya.
      Namun minat mahasiswa untuk melakukan aktivitas menulis masih tergolong rendah. Rangsangan untuk menulis yang diberikan dosen seperti memberikan tugas untuk membuat makalah sering diberatkan oleh sebagian besar mahasiswa. Mahasiswa menanggapi negatif dan sering merasa terbebani dengan tugas tersebut. Dan juga perlombaan karya ilmiah hanya diikuti oleh sebagian kecil dari jumlah mahasiswa yang ada.
      Rendahnya minat menulis tersebut mungkin dikarenakan sikap mahasiswa yang lebih menyukai pekerjaan yang ringan. Mereka sering melakukan hal-hal yang instan dalam kehidupannya di perguruan tinggi. Perilaku menyalin sebuah tulisan dari karya orang lain tanpa mengikuti kaidah-kaidah dalam penulisan karya ilmiah adalah suatu contoh nyata dari kebiasaan instan tersebut.
      Sebagai sebuah bentuk aktivitas akademik, membaca dan menulis sangat perlu ditumbuhkan dan dikembangkan dalam kehidupan mahasiswa di perguruan tinggi. Menulis seharusnya menjadi budaya untuk menyebar luaskan ilmu dan pengetahuan kepada masyarakat luas. Dengan menulis mahasiswa akan dapat meningkatkan prestasinya dan juga dapat memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada masyarakat luas.
      Motivasi untuk menulis dari dalam diri mahasiswa untuk giat menulis tentu saja sangat diharapkan. Respon positif diharapkan muncul dari mahasiswa dengan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen seperti makalah, laporan praktikum, dan observasi dengan baik dan sesuai kaidah penulisan yang benar. Selain mengerjakan tugas-tugas tersebut respon positif juga dapat ditunjukkan dengan mengikuti perlombaan karya tulis ilmiah sebagai upaya untuk menguji serta menerapkan ilmu dan pengetahuannya. Respon positif juga dapat ditunjukkan dengan cara mengembangkan ilmu pengetahuannya terkait jurusan dan program studinya dalam bentuk karya ilmiah untuk menjadi kontribusinya kepada masyarakat luas.

      COUNTER DOWN 2 DIGIT

      Gambar tersebut merupakan rangkaian Counter Down dengan menggunakan IC 74LS190. Pada rangkaian couter down ini clok pada IC 74ls190 yang kedua (digit puluhan) mengambil logika dari gerbang IC 4071 atau gerbang OR. Jadi gerbang OR tersebut disusun untuk memberikan logika clok pada IC 74ls190 yang membuat seven segment yang kedua dapat menyala setelah seven segment yang pertama menyala (pada sebelah kanan). Tetapi khusus pada Counter down ini tampilan awal saat pertama kali di start angka yang ditunjukkan adalah 00, lalu di lanjutkan dengan 99,98,97,96 dan seterusnya.

      COUNTER UP 2 DIGIT

      Gambar di atas adalah gambar rangkaian Counter Up dengan dua  digit dengan menggunakan IC74LS90 untuk counter up dan IC74LS47 untuk menampilkan keluaran IC74LS90 ke seven segment. Cara kerja rangkaian ini pada clock pada IC 74ls90 yang kedua mengambil logika dari output no.8 IC 74ls90 yang pertama. Sehingga nyala angka pertama dilakukan oleh seven segment yang pertama yang terletak di sebelah kanan. Lalu setelah melewati angka 9 maka seven segment yang ke dua akan menampilkan angka 1. Saat awal start tampilan yang ditunjukkan oleh seven segment adalah angka 00, 01,02 sampai angka 99 lalu kembali 00 lagi dan naik lagi.

      PRINSIP KERJA DRIVER MOTOR DC

      Yang dibahas dalam artikel ini adalah Driver Motor DC dengan menggunakan prinsip H-Bridge.  Dan saya akan mencoba untuk menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti.
      Driver Motor H-Bridge adalah rangkaian yang tersusun dari transistor yang digunakan untuk menggerakkan motor DC. Komponen utamanya adalah transistor yang dipasang sesuai karakteristiknya.
      Pada saat input A berlogika 1, maka ada arus yang mengalir pada rangkaian, akibatnya transistor 1 dan 3 on karena basis terbias, sehingga motor berputar. Pada saat input B berlogika 1, maka ada arus yang mengalir pada rangkaian, akibatnya transistor 2 dan 4 on karena basis terbias, sehingga motor berputar tapi dengan arah yang berlawanan. Pada saat membuat rangkaian tersebut, jika input A berlogika 1 maka input B harus berlogika 0 dan juga sebaliknya. Hal ini agar rangkaian tersebut dapat bekerja dengan baik dan juga agar transistor tidak mudah rusak. Jadi hanya ada 1 input yang berlogika 1 sedangkan yang lain berlogika 0.
       

      Untuk komponen yang digunakan seperti resistor dan ransistor dapat diganti sesuai kebutuhan dari rangkaian tersebut.

      PHOTODIODA

      Photo dioda berfungsi sebagai sensor cahaya. Cara pemasangannya dengan LED indikator terbalik karena photo diode bekerja pada bias mundur. Photodioda dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon (Si) atau galium arsenida (GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini menyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 Å - 11000 Å untuk silicon, 8000 Å – 20,000 Å untuk GaAs. Ketika sebuah photon (satu satuan energi dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus yang melalui sebuah semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa. Cara tersebut di dalam sebuah photodioda digunakan untuk mengumpulkan photon - menyebabkan pembawa muatan (seperti arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di bagian-bagian elektroda.
      Photodioda digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang dipancarkan oleh Infrared. Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photodioda tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh infrared

      KOMPARATOR

      Artikel ini saya buat untuk menjelaskan prinsip kerja komparator secara sederhana.

      Yang dimaksud dengan komparator adalah pembanding. Komparator pada rangaian ini menggunakan IC LM 324 yang di dalamnya berisi rangkaian Op Amp digunakan untuk membandingkan input dari sensor. Dimana input akan dibandingkan dari Op Amp IC LM 324 yang outputnya berpulsa high. Sehingga tidak perlu adanya pull up pada outputnya. IC ini dapat bekerja pada range 3 volt sampai 30 volt dan dapat bekerja dengan normal mulai tegangan 6 volt.

      Prinsip kerja dari komparator ini adalah jika tegangan Vin (+) > Vref (-) maka terdapat tegangan Vout yang mengalir. Dan sebaliknya, jika Vin (+) < Vref (-) maka tidak akan ada Vout yang mengalir. Jadi dapat disimpulkan secara sederhana jika tegangan input pada terminal (+) lebih besar dari terminal (-) maka Op-Amp tersebut akan memberikan output berupa tegangan luaran. Dan jika tegangan input pada terminal (+) lebih kecil dari terminal (-) maka Op-Amp tersebut tidak akan memberikan output atau nilai luaran bernilai 0.

      LUNTURNYA MAKNA BHINEKA TUNGGAL IKA

      artikel ini saya ambil dari suatu tugas kuliah kelompok saya yaitu membuat makalah tentang Lunturnya Makna Bhineka Tunggal Ika bagi Masyarakat Indonesia
       
      Penyebab Luntunya Bhineka Tunggal Ika
      Berikut ini beberapa penyebab lunturnya makna Bhineka Tunggal Ika
      1. Diskriminasi
      Bahwa ada masa ketika istilah SARA demikian popular, merupakan pengakuan tidak Iangsung (sekurang-kurangnya) ada masa dimana terjadi diskriminasi ras-etnik di negeri ini.Dalam praktik, pemenuhan hak-hak sipil yang merupakan bagian masyarakat ditandai dengan keturunan Tionghoa, bahkan sampai detik inipun masih terjadi diskriminasi.Pembedaan perlakuan ketika mengurus dokumen paspor, dengan keharusan melampirkan Surat Bukti Kewarganegaraan, merupakan salah satu contoh praktik diskriminasi ras.
      Atas praktik semacam itu, Hamid Awaludin dalam acara Dialog Kewarganegaraan dan Persatuan tersebut dengan lantang mengatakan, "Tidak usah mendebat (pejabat imigrasi yang bersangkutan).Catat namanya dan laporkan kepada saya."
      Diskriminasi ras-etnik, khususnya terhadap orang-orang Indonesia suku Tionghoa sudah menjadi kisah panjang. Masih segar di ingatan kita, peragaan sikap alergi penguasa terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan suku Tionghoa. Aksara, musik, bahasa, praktik kepercayaan, bahkan ciri-ciri fisikpun dipermasalahkan.
      Sebagian orang sekarang menghubungkannya dengan perang dingin yang mempengaruhi hubungan antarnegara saat itu. Tapi jauh sebelum itu, sudah terjadi PP 10 yang membatasi ruang gerak suku Tionghoa yang tinggal di desa-desa sehingga kemudian berlanjut dengan arus "pulang" ke Tiangkok. Sudah terjadi pula imbauan untuk mengganti nama tiga suku dengan ''nama Indonesia''. Sudah terjadi pembatasan pilihan pekerjaan/profesi bagi orang-orang Tionghoa, juga pembatasan masuk universitas-universitas negeri.
      Diskriminasi terhadap kaum minoritas di Indonesia masih merupakan masalah aktual. Hal ini seharusnya tidak terjadi lagi, karena dalam masa reformasi ini telah diadakan Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, serta oleh pemerintahpemerintah sejak masa Presiden Habibie, Gus Dur, hingga Megawati telah dikeluarkan beberapa Inpres yang menghapuskan peraturan-peraturan pemerintah sebelumnya khususnya ORDE BARU yang bersifat diskriminatif terhadap kebudayaan minoritas, dalam arti adat istiadat, agama dari beberapa suku bangsa minoritas di tanah air. Mengapa hal demikian dapat terjadi terus, seakan-akan rakyat kita sudah tak patuh lagi dengan hukum yang berlaku di negara kita.Untuk menjawab ini, tidak mudah karena penyebabnya cukup rumit, sehingga harus ditinjau dari beberapa unsur kebudayaan, seperti politik dan ekonomi.Dan juga psikologi dan folklornya

      2. Konflik
      Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
      Konflik bertentangan dengan integrasi.Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.

      Faktor Penyebab Konflik 
      •  Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
      Setiap manusia adalah individu yang unik.Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
      • Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
      Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
      • Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
      Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda.Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan.Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menebang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan.Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya.Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.
      • Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
      Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya.Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan.Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.

      3.Egoisme
      Egoisme merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri. Egoisme berarti menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain, termasuk yang dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat. Istilah lainnya adalah "egois".Lawan dari egoisme adalah altruisme.
      Hal ini berkaitan erat dengan narsisme, atau "mencintai diri sendiri," dan kecenderungan mungkin untuk berbicara atau menulis tentang diri sendiri dengan rasa sombong dan panjang lebar. Egoisme dapat hidup berdampingan dengan kepentingannya sendiri, bahkan pada saat penolakan orang lain. Sombong adalah sifat yang menggambarkan karakter seseorang yang bertindak untuk memperoleh nilai dalam jumlah yang lebih banyak daripada yang ia memberikan kepada orang lain. Egoisme sering dilakukan dengan memanfaatkan altruisme, irasionalisme dan kebodohan orang lain, serta memanfaatkan kekuatan diri sendiri dan / atau kecerdikan untuk menipu.
      Egoisme berbeda dari altruisme, atau bertindak untuk mendapatkan nilai kurang dari yang diberikan, dan egoisme, keyakinan bahwa nilai-nilai lebih didapatkan dari yang boleh diberikan. Berbagai bentuk "egoisme empiris" bisa sama dengan egoisme, selama nilai manfaat individu diri sendirinya masih dianggap sempurna

      4. Hambatan Dari Dalam
      Bung Karno, sang proklamator, pernah berkata, “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
      Dalam perkataan beliau, sudah nampak jelas bahwa apa yang menjadi substansi ke depan bagi rakyat Indonesia adalah sebuah perjuangan untuk mengatasi hambatan dari dalam dan bukan lagi dari luar, karena Soekarno sendiri telah menyudahi penjajahan di Indonesia ini dengan memproklamirkan berdirinya Negara Kesatuan Rpublik Indonesia.
      Di negara ini, masih banyak yang berjuang atas nama agama, suku, golongan, dan ras. Masing-masing beranggapan bahwa dirinya lebih baik dari yang lain. Hal inilah yang menjadi kesalahan. Adanya perbedaan bukan dipandang sebagai sebuah kekayaan bangsa yang seyogyanya dipertahankan dan dilesatrikan, melainkan dipandang sebagai sesuatu yang bisa menyulut konflik berkelanjutan.
      Mengatasi hambatan yang berasal dari luar memang lebih mudah, sebab semua perbedaan bisa segera dihilangkan untuk mengatasi hambatan tersebut. Lain halnya ketika hambatan itu berasal dari dalam, sebab masing-masing kelompok memiliki ego masing-masing.
      Apa yang bisa menghentikan ini adalah dengan kembali kepada Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, mengimplementasikan secara serius dan total dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Dua dasar inilah yang akan mempersatukan dan menjawab tantangan Soekarno dalam menghadapi hambatan dari dalam.
      Sudah seyogyanya dua dasar ini bukan hanya terletak sebagai sebuah pajangan yang dianggap membanggakan. Tanpa implementasi yang sungguh-sungguh, pajangan ini tidak bisa dikatakan membanggakan, melainkan memalukan karena hanya sebagai sebuah wacana kosong.
      Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika tidak boleh dipensiunkan sebagai sebuah dasar negara. Mereka adalah sebuah dasar yang hingga kapanpun tidak bisa dipensiunkan, tidak bisa digantikan, apalagi dihilangkan. Tanpa mereka, Indonesia hanya akan berjalan setapak demi setapak menuju jurang kehancuran
      Di bawah ini merupakan beberapa contoh permasalahan dari lunturnya makna Bhineka Tunggal Ika bagi masyarakat Indonesia :
      Bangsa Indonesia untuk kesekian kalinya berduka karena konflik berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) kembali terjadi di sejumlah daerah.
      Dengan mengatasnamakan agama, sekelompok orang menyerang kelompok Ahmadiyah di Cikuesik, Pandeglang, Banten, yang menewaskan sebanyak empat orang dan belasan warga Ahmadiyah mengalami luka, pada awal Februari 2011. Bahkan, kekerasan yang dialami kelompok Ahmadiyah tidak hanya terjadi sekali, namun beberapa kali seperti penyerangan warga Ahmadiyah di Bogor, Jawa Barat.
      Selain itu, kasus kerusuhan dan perusakan gereja terjadi seusai sidang lanjutan kasus penistaan agama di Pengadilan Negeri Temanggung, Jawa Tengah. Kemudian penyerangan di Pondok Pesantren Yayasan Pendidikan Islam (YAPI) Pasuruan.
      Sejumlah konflik SARA yang terjadi beberapa bulan terakhir membuka memori lama yakni kerusuhan di Sambas, Kalimantan Barat, pada awal tahun 1999, dimana antarsuku saling serang, saling tikam dan saling bunuh antara kelompok Madura perantauan dan kelompok lokal.
      Konflik Poso pada tahun 2000, tentu masih menyisakan rasa trauma yang mendalam bagi bangsa Indonesia. Walaupun kedua belah pihak berusaha untuk menghentikan pertikaian antara umat Kristen dan Islam, tetapi tak kunjung selesai.
      Kasus SARA di Kabupaten Situbondo dan Karawang pada tahun 2006, juga masih membekas di ingatan masyarakat karena banyak gereja dan masjid yang dibakar sebagai akibat konflik SARA yang tidak terselesaikan.
      Dan tentu masih jelas dalam ingatan adanya daerah-daerah yang ingin melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seperti Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Republik Maluku Selatan (RMS), dan Organisasi Papua Merdeka(OPM). Sangat tampak ini adalah karena lunturnya makna bhineka tunggal ika.
      Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mengakui banyak perbedaan dan seharusnya tidak ada konflik yang berujung pada kekerasan, ketika semua pihak memahami semboyan Bhineka Tunggal Ika tersebut.
      Dalam resolusi konflik biasanya masyarakat berupaya mencari jalan keluar dengan meminimalisasi sebuah konflik, karena ada nilai-nilai yang mengatur dan dikenal dengan istilah bentuk perdamaian atau "mode of peace". Di Indonesia, 'mode of peace' yang menghargai perbedaan sudah terdegradasi.
      Sejauh ini, dalam pembangunan kebangsaan yang menghormati perbedaan dan menjunjung tinggi toleransi sudah terkikis. Apabila hal tersebut dibiarkan maka sengketa atau konflik mudah saja terjadi..
      Ketika sebuah negara hukum sudah membuat aturan maka "rule of the game" harus dipatuhi semua pihak dan negara menegakkan aturan tersebut, bukan sebaliknya.
      Apabila orientasi suatu bangsa dapat menjunjung nilai-nilai kebangsaan maka persoalan atau konflik dapat terabaikan. Kesepakatan nasionalisme yang diikuti dengan sanksi tegas dituangkan dalam kesepakatan hukum yang harus dipatuhi bersama.



      Kesimpulan dari makalah ini adalah,
      Indonesia sekarang ini yang sudah tampak kecondongan terpecah belah, individualis dengan dalih otonomi daerah,perbedaan SARA, tidak lagi muncul sifat tolong menolong atau gotong royong, semangat “Bhinneka Tunggal Ika” perlu untuk di sosialisasikan lagi. Bhineka Tunggal Ika mulai luntur, banyak anak muda yang tidak mengenalnya, banyak orang tua lupa akan kata-kata ini, banyak birokrat yang pura-pura lupa, sehingga ikrar yang ditanamkan jauh sebelum Indonesia Merdeka memudar, seperti pelita kehabisan minyak.
      Sumpah Pemuda hanya sebagai penghias bibir sebagian orang, dan bagi sebagian orang hanya dilafaskan pada saat memperingati hari sumpah pemuda setiap 28 Oktober. Tetapi bagi sebagian yang muda hanya sebagai pelajaran sejarah yang hanya dipelajari di sekolah-sekolah. Api dari Persatuan Indonesia melalui “Bhinneka Tunggal Ika” perlu untuk dinyalakan lagi di hati anak bangsa.
      Ingat apa yang pernah disampaikan oleh Bung Karno dalam salah satu pidatonya “JANGAN WARISI ABU DARI PERJUANGAN INDONESIA !, JANGAN WARISI ABUNYA!!!, tetapi WARISILAH API DARI PERJUANGAN INDONESIA!!!”

      Subscribe To RSS

      Sign up to receive latest news